Indonesia (Juga Bisa) Bikin Rindu

image

Ketika tahu kalau tema posting bareng dalam rangka menyambut ulang tahun RI ke 70 ini adalah “Destinasi Impian”, saya langsung bersemangat dan buru-buru bikin daftar yang berisi tempat-tempat cantik di Indonesia yang memang pengen banget saya kunjungi. Sebut saja Ora Beach di Maluku, Wakatobi di Sulawesi, Danau Toba,  Raja Ampat, dan beberapa lainnya.  Saking banyaknya, saya sampai kesulitan memilih satu saja yang paling ingin dikunjungi. Semuanya bagus-bagus.

Saya kemudian memilih untuk menunda postingan demi bisa menentukan destinasi mana yang paling diinginkan. Segitunya ya? Iya segitunya. Cantiknya Indonesia memang bikin galau.

Saya lalu mengingat-ingat kembali beberapa tempat yang kebetulan pernah saya kunjungi. Dari semuanya, yang paling membekas di hati adalah Labuan Bajo dan pulau Kanawa. Saking berkesannya, saya sampai pengen kesana lagi, suatu hari nanti. Saking berkesannya, saya sampai merasa….rindu.

DSC06744Sarapan paling ‘enak’ di Labuan Bajo

Padahal, trip saya kesana baru Desember 2014 kemarin, which is, belum ada setahun. Bukan berarti tempat – tempat lain yang pernah saya kunjungi itu nggak berkesan lho, tapi entah kenapa ada sesuatu yang membuat saya pengen kesana lagi. Ada sesuatu yang membuat saya rindu.

Kembali ke Desember 2014 ketika saya pertama kali menginjakkan kaki di Labuan Bajo. Saya sampai di hotel setelah mendarat dari penerbangan yang cukup melelahkan dari Jogja-Denpasar-Labuan Bajo, tepat menjelang Maghrib. Saya langsung ‘disuguhi’ pemandangan yang mempesona; detik-detik tenggelamnya matahari di belakang kapal-kapal yang ‘diiringi’ dengan suara adzan Maghrib dari masjid di tengah kampung. Merinding.

DSC06766Labuan bajo

Dari Labuan Bajo, saya menyeberang ke pulau Kanawa. Sebuah pulau yang belum pernah saya dengar namanya. Sebuah pulau yang nggak tahu kayak apa wujudnya. Saya memang belum sempat mencari info di internet tentang pulau ini. Acara ke pulau Kanawa juga baru kami tahu setelah sampai di Labuan Bajo. Jadi, saya benar-benar buta soal Kanawa.

DSC06792Datang ke Kanawa disambut gerimis

DSC06795

DSC06795

DSC06798

selfie

DSC06970

DSC06969Duo pohon cantik Kanawa yang bikin kangen!

Sampai di sana, saya menggerutu. Sinyal hilang saya kan jadi gak bisa update di sosmed, air tawar terbatas ( termasuk yang buat mandi), listrik baru ada setelah jam 6 sore dan cuma sampai jam 11 malam saja. Saya sebel. Saya pengen pulang. Tapi gimana caranya? Nelpon taksi? 😀

Akhirnya saya nggak punya pilihan lain selain pasrah. Saya meninggalkan smartphone di dalam kamar kecil berdinding bambu itu dan mulai jalan-jalan keluar bungalow.

DSC06932

Bungalow tempat saya tinggal selama 3 hari

Ternyata seru juga menikmati hari tanpa ‘diganggu’ smartphone. Kita bisa main sepuasnya tanpa perlu sebentar-sebentar menengok layar 5 inch yang notifnya bunyi terus itu.

Lama-lama saya betah juga di Kanawa. Lama-lama saya suka. Lama-lama saya jatuh cinta.

Pada airnya yang jernih, pada suasananya yang tenang, pada pemandangan bukit-bukit dan gunung yang super bagus, obrolan-obrolan panjang dengan orang-orang baru karna kehilangan sinyal selular, pohon cantik yang warnanya serasi dengan warna air dan langit. Semuanya.

kanawa trekBukit di Belakang bungalow

DSC06995

uphill kanawa

Jadi kalau ditanya destinasi impian saya saat ini, saya akan menjawab: Kanawa. Iya, saya pengen kesana lagi.

Satu hal yang saya pelajari di sini adalah bahwa ternyata, Indonesia juga bisa bikin rindu. Walaupun mungkin keadaan di daerah tempat tinggal kita sedang semrawut, ibukota dan kota-kota besar lainnya sedang carut-marut, sedang ribut-ribut masalah politik, ekonomi, dan sebagainya, tapi di bagian lain ada semacam obat penawar yang membuat kita bisa tetap seimbang. Ada yang bikin stress. Ada yang menyembuhkan. Ada yang bikin sumpek, ada pemandangan indah yang menenangkan.

dermaga1Dermaga Kanawa

Yang diharapkan dari usia kemerdekaan yang ke 70tahun ini? Tiket ke Indonesia Timur lebih murah? Hmmm..antara ya dan tidak. Di satu sisi pengen juga, tapi di sisi lain berharap biar tiketnya tetep mahal, biar tetep terjaga kelestariannya (dan ketenangannya tentu saja). Tahu sendiri kan, apa yang sering kita lihat di tempat wisata yang ramai? Betul, sampah & coretan di tembok.

Lalu apa yang diharapkan? Saya berharap para pelancong, apapun sebutannya, entah traveler entah backpaker, pecinta alam, pendaki gunung, turis, apapun itu, semakin  tertib ketika sedang traveling. Tertib di airport, tertib di stasiun & terminal, tertib di dalam pesawat  & angkutan umum lainnya. Dan yang paling utama, paling sepele tapi sering diabaikan; tertib membuang sampah.

Selamat ulang tahun kemerdekaan yang ke 70, Indonesiaku!
imageInstagram : sketsakata

Baca juga tulisan teman traveler lainnya di :

1| Indri Juwono – Anambas, Mimpi Indonesiaku
2| Parahita Satiti – Dream Indonesia: Kembali ke Pulau Lombok
3| Rudi Hartoyo – Jelajahi Indonesia, Akankah Ku Lakukan?
4| Sabrina Koeswologito – Give Back for Indonesia
5| Rembulan Indira – Mimpi Indonesia Desa Adat Wae Rebo
6| Rico Sinaga – Ingin ke Misool
7| Edy Masrur – Berbagi Ilmu dan Menimba Kearifan di Wae Rebo
8| Fahmi Anhar – Destinasi Impian Nusantara 
9| Ari Okta Friyanto – Banda Aceh, Impian Dalam Mimpi
10| Hartadi Putro – Banda Neira, Ku Akan Datang
11| Firsta Yunida – A Story from Banda Neira
12| Putri Normalita – Kepulauan Anambas, Surga Tropis di Ujung Negeri
13| Danan Wahyu Sumirat – Mimpi Tentang Anambas
14| Tracy Chong – Papua: A Dream Destination Where I Meet This Inspiring Lady
15| Olive Bendon – Gemu Fa Mi Re untuk Negeriku
16| Leonard Anthony – Di Timur Menyongsong
17| Albert Ghana – Jelajah Laut Negeri Menjaga Titik Luar Indonesia
18| Wira Nurmansyah – 5 Destinasi ‘Impian’ di Indonesia yang Harus Kamu Kunjungi
19| Citra Rahman – Aceh: Destinasi Impian Orang-Orang
20| Atrasina Adlina – Merawat Pagar Nusantara di Perbatasan 
21| Eka Situmorang Sir – Pantai Impian
22| Karnadi Lim – Kaldera Toba for UNESCO
23| Liza Fathia – Berkisah tentang Sabang di Hari Kemerdekaan
24| Matius Nugroho – 5 Destinasi Impian Indonesia 
25| Titiw Akmar – Pancaran Nasionalisme dalam Taman Nasional Indonesia
26| Ridwan SK – Tobelo Destined To Be Love
27| Dea Sihotang – Tanah Papua, Kamulah My Drea30|m Indonesia
28| Imama Insani – Kapan ke Kakaban?
29| Astin Soekanto – Inginku Boven Digul : Belajar dari Bung Hatta
30| Vika Octavia – Tidak mau mati sebelum..

32 comments

  1. Real traveler story sih ini kak, bukan cuman mau enaknya aja. Yah begitulah perjuangan dibalik layar. Anyway, jadi pengen buru2 nyari video tentang Kanawa 🙂

    1. Hahahaha.. Adlien-adlien.. Curhat colongan di mana-mana nih.
      Kak Mbandah, semoga tercapai untuk balik lagi ke Kanawa. Saya juga suka banget Kanawa dan lucunya pas pertama kali ke sana, saya juga rada BT gara-gara rencana diving agak berantakan. 😀 Tapi akhirnya, sama kaya kamu, jatuh cinta juga sama Kanawa.

  2. buat traveller pencinta pulau 2 indonesia yang suka jalan sendiri ala backpacker atau yang traveling dengan ngambil paket wisata .. ada lagu yg pas sekali untuk tulisan ini.. judulnya : Indonesia i love you – #song – makasih untuk tulisannya ini ya kakak. cheers

Leave a comment